Los Alamos National Laboratory memiliki sejarah panjang dalam penelitian biosains yang dimulai setelah Proyek Manhattan, yang awalnya berfokus pada memahami efek radiasi pada kesehatan. Dari sana, penelitian berkembang menuju DNA dan keterlibatan dalam Proyek Genom Manusia. Sejarah ini menjadikan LANL sebagai tempat yang tepat untuk eksplorasi baru di persimpangan AI dan biosains.
Proliferasi alat AI sejak peluncuran ChatGPT pada tahun 2022 telah dibandingkan dengan perlombaan senjata nuklir, dengan perusahaan seperti Apple, Microsoft, Google, dan Amazon menginvestasikan miliaran dalam teknologi AI generatif.
Nicholas Generous dari LANL menyatakan bahwa AI bukanlah ancaman atau senjata, melainkan alat teknologi seperti lainnya, dan ancamannya adalah ketika disalahgunakan. Penting untuk memahami manfaat dan konteks penyalahgunaan AI untuk memanfaatkan potensinya dengan benar.
Generous menyatakan bahwa LANL telah bekerja pada evaluasi model AI sejak Maret 2023, terinspirasi oleh kemajuan pesat AI.
Evaluasi ini akan menilai bagaimana peneliti, baik ahli maupun pemula, melakukan dan memecahkan masalah tugas standar setelah AI diperkenalkan, termasuk transformasi genetik, kultur sel, dan pemisahan sel.
Menuju Testbed AI untuk Penggunaan yang Bertanggung Jawab
Kolaborasi ini diharapkan dapat memimpin ke arah eksperimen yang lebih luas dengan model bahasa besar lainnya. LANL berencana untuk mendirikan testbed AI di mana siapa pun dapat membawa model untuk dievaluasi guna memahami manfaat dan potensi risikonya, serta membantu orang menggunakan AI dengan lebih bertanggung jawab.